“Kekerasan semangat/perjuangan itu, tidak dapat menembus tirai takdir, kekeramatan atau kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat menembus keluar dari takdir, maka segala apa yang terjadi semata-mata dengan takdir Allah.”
Tau nggak, dengan membaca hikmah di atas membuat kita menyadari bahwa sekeras apapun perjuangan kita untuk merubah takdir tak akan mampu merubahnya karena semata-mata yang terjadi itu dengan takdir Allah. Iya...kekeramatan para wali sekalipun. Allah kan berbuat sekehendak-Nya.
Tapi ada kan yang mengatakan bahwa takdir itu bisa dirubah, salah satunya yang disampaikan oleh Agus Mustofa dalam bukunya “Merubah Takdir”. Alhamdulillah saya juga sudah membacanya dengan tuntas. Dan saya bisa menarik benang merah dari semua uraian beliau.
Hal yang penting kita tanamkan dalam hati kita bahwa setiap peristiwa dan setiap kejadian yang menimpah kita itu semata-mata takdir dari Allah. Kehendak Allah yang lebih utama, dan lebih kuasa atas diri kita. Oleh karena itu kalimat hikmah diatas mengingatkan bahwa sekuat apa usaha kita ingin menjadi kaya, namun apabila Allah masih menghendaki kita miskin jatuhnya juga takdir miskin. Mesti kekeramatan yang Allah berikan pada walinya sekalipun tidak akan mampu merubah. Karena hal tersebut merupakan hak preogratif Allah.
“Dan tiadalah kamu berkehendak, kecuali apa yang dikehendaki Allah Tuhan yang mengatur seisi alam.”
(QS. Kuwwirot : 29)
“Dan tiada kamu menghendaki kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Sungguh Allah Maha mengetahui lagi bijaksana.”
(QS. Al-Insan 30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar