Allah berseru dengan tutur katan-Nya:
"sesungguhnya Aku dhohirkan syahwat itu sebagai dinding kukuh yang menghijab atasmu untuk tawajjuhmu(menuju ke tujuanmu yang sebenarnya).... dan andaikan engkau melihat dirimu sendiri sebagai engkau melihat kepada langit-langit dan bumi, tentu saja akan tampak olehmu bahwa yang menyaksikan itu adalah engkau, pribadimu, tanpa adanya syahwat dan keinginan."
"Engkau yang sebenarnya adalah di balik dinding yang merupa syahwat dan di belakang tabir penutup sifat kemanusiaan. Engkau yang sejati adalah sesuatu roh yang suci bersih, tanpa noda syahwat, dan berada jauh di atas ketinggian sifat kemanusiaan tanpa condong pada apa dan tidak pula berkeinginan."
Tiada wujud yang sebenarnya, kalau ditilik dari sifat manusia yang dikaitkan dengan kemanusiaan, tetapi yang ada hanyalah daya yang merangsang untuk menguji roh agar dapat diketahui dan dikenal sampai dimana martabat yang dicapai. Apakah roh itu bisa mencapai nisbatnya kepada Allah, lalu roh mengarahkan segenap kemampuannya untuk merindukan dan mencintai Allah, ataukah roh itu tertarik oleh jasad dengan memanjakan syahwat-syahwatnya.

(QS. Al Baqarah 249)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar